Perubahan Organisasi
a.
pengertian
Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara
yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan
serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda
dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi.
b. Faktor-Faktor Perubahan Organisasi
Alvin L. Bertrand
berpendapat bahwa awal dari perubahan itu adalah komunikasi, yaitu proses
penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain sehingga dicapai
pemahaman bersama, hal ini disebabkan karena adanya pengkomunikasian
gagasan-gagasan, ide-ide, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan maupun hasil-hasil
kebudayaan fisik.
Sebuah
perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak
terkecuali dengan organisasi.Tidak banyak individu atau organisasi menyukai
adanya perubahan, namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Proses
perubahan organisasi adalah konsep daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami
proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya
mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial.
Secara garis ada
dua faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi yaitu :
1.
Faktor Ekstern
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa
adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.Artinya, perubahan yang besar itu
terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan
kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern
menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan,
system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang
ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK
terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru
yang secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan.
Organisasi yang tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi
tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
2.
Faktor Intern
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain:
·
Problem hubungan antar anggota,
·
Problem dalam proses kerja sama,
·
Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu
problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang
menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan
problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat
(hubungan yang bersifat horizontal). Problem atasan bawahan yang sering timbul
adalah problem yang menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi.Keputusan
pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan, misalnya dianggap tidak adil
atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan tentang pemberlakuan jam kerja yang
dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan menimbulkan tingkah laku anggota yang
kurang menguntungkan organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi
atasan bawahan juga sering menimbulkan problem.Keputusannya sendiri mungkin
baik tetapi karena terjadi salah informasi, bawahan menolak keputusan pimpinan.
Dalam hal seperti ini perubahan yang dilakukan akan menyangkut system saluran
komunikasi yang digunakan.
Problem yang sering timbul berkaitan dengan hubungan sesama
anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota.
Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi juga
kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul
dapat menyangkut masalah system kerjasamanya dan dapat pula menyangkut
perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
efisien. System birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi
impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya
produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan
menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Perlengkapan yang digunakan dalam mengolah input menjadi output
juga dapat merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Tujuan penggunaan
berbagai perlengkapan dan peralatan dalam proses kerjasama ialah agar diperoleh
hasil secara efisien.
c.
Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada
beberapa bagian organisasi.Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek
dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk departementalisasi,
rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan organisasi, dan sebagainya.
·
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena
sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh
sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan
ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang berasal dari :
-
Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan
perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan baru dalam
produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan pengadilan, dan
sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping itu, berbagai dimensi
seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga mempengaruhi organisasi untuk
melakukan perubahan.
-
Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi
itu sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan
menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin
direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap
pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural. Akibatnya
mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau perubahan kondisi kerja.
d.
Jenis Perubahan Dalam Organisasi
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam Organisasi :
·
Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan
diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi dari
peristiwa di masa mendatang.
·
Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap
peristiwa ketika muncul.
e.
Langkah-langkah komprehensif dalam
proses perubahan.
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses
perubahan organisasi.
Langkah-langkah tersebut yaitu:
§ Mengenali kebutuhan
akan perubahan
§ Menetapkan tujuan
perubahan
§ Mendiagnosis apa
yang menyebabkan perlunya dilakukan perubahan
§ Memilih teknik
perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
§ Merencanakan
implementasi untuk perubahan
§ Mengimplementasikan
perencanaan perubahan
§ Mengevaluasi
perubahan dan tindak lanjut
Sumber :
http://fachriarif.blogspot.com/2013/10/resume-perubahan-dan-perkembangan_6537.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar