TEORI ORGANISASI
Teori organisasi adalah studi
tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya ataupun
masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu
konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang
pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.Masalah adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan.
Teori
ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
A.
Teori
Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori
ini berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas. Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi
formal.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan
struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Menurut teori klasik
suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok:
1.
Kekuasaan
2.
Saling melayani
3.
Doktrin
4.
Disiplin
Teori Klasik berkembang
dalam 3 Aliran:
1.
Teori
Birokrasi
Dikemukakan
oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization”. Istilah
BIROKRASI berasal dari kata LEGAL RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
• Pembagian kerja
• Hirarki wewenang
• Program rasional
• Sistem Prosedur
• Sistem Aturan hak kewajiban
• Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
• Pembagian kerja
• Hirarki wewenang
• Program rasional
• Sistem Prosedur
• Sistem Aturan hak kewajiban
• Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
2.
Teori
Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry
Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok :
• Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
• Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
• Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
• Kegiatan Keamanan
• Kegiatan Akuntansi
• Kegiatan Manajerial
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok :
• Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
• Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
• Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
• Kegiatan Keamanan
• Kegiatan Akuntansi
• Kegiatan Manajerial
3.
Manajemen
Ilmiah
Dikembangkan
tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR. Definisi Manajemen Ilmiah: “Penerapan
metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau
“Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W.
TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku
“Scientific Management”.
Empat
kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor :
•
Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu
pengetahuan.
•
Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
•
Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara
ilmiah perlu intregasikan.
•
Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat
manajemen ilmiah.
B.
Teori
Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)
Aliran
yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori
Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik
dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik.Teori ini menekankan pada “pentingnya
aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
Menekenakan pentingnya aspek psikologis
& sosial karyawan.
Dalam pembagian kerja
Neoklasik memandang perlunya:
a.. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
C.
Teori
Organisasi Modern
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi.
Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu
kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi
organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan
apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi
dengan lingkungan.
Semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar